April,
16, 2010
Chapter 3
“Ciee...... yang di tinggal, wkwkwkw” Saut Gre dengan tertawa
“ Hmm... Temen lagi kesusahan malah ketawa” Jawab ku
“ Yaelah , makannya jangan sok deketin dia” Saut Gre
“ Aku tetap akan mencoba untuk melulukan hatinya, dan
biar dia bisa ku dapatkan’ Jawab ku
“ Hmmmm, kalo misalnya dia dah punya cowok?” Tanya Gre
Seketika perasaan ku seperti menurun ketika mendengar
kata itu, dan ada yang membuat ku penasaran, apakah yang menjemput Shani tadi
laki-laki atau perempuan?.
“ Ya.. aku tetap
usaha deketin dia, “ selama janur kuning
belum melengkung “ masih bisa lah” jawabku dengan nada yang pede
“ Iyaiya.... semangat terus ya, jangan lupa bayar kopi
nya yang tadi” Saut Gre
“ Aduh... ngutang dulu ya Gre!!!! Hehehe” Jawab ku dengan
nada tertawa
“Hmm...” saut gre dengan sedikit kesal
April, 20,
2010
“ Klinting” Suara bel berbunyi saat ku membuka pintu Cafe.
“Sore Ian” Saut Gre
“ Sore Gre” Jawabku
Aku memesan Kopi lalu duduk di tempat biasanya. Hawa
seperti ini terasa enak dan seperti ada rasa di dalam hati ku yang ingin ku
ungkapkan, tapi aku rasa masih belum bisa untuk mngungkapan rasa itu. Aku mengeluarkan
leptop ku dan aku ingin menulis sebuah puisi yang indah untuk seseorang yang bagi
ku indah di dalam hidupku.
“ Klinting” Suara bel berbunyi, dan ada sapaan Gre yang
membuat ku senang yaitu saat Gre memanggil nama seseorang itu
“ Sore Shan” Saut Gre
“ Sore Juga Gre, aku pesen kopi Vanilla Latte satu sama Moccacino satu ya” Saut Gre
“ Oke di tunggu ya Shan, oya satu lagi untuk sapa ni? Hehe
kalo boleh tau ni” Tanya Gre
“ Adalah, nanti juga tau sendiri” Jawab Shani sembari senyum
“Oke di tunggu ya” Saut Gre
Aku seperti mendapat pencerahan saat ingin menulis puisi,
sangat cocok sekali Shani yang duduk di depan ku dan aku dapat menuangkan rasa
di dalam hati ku ini. Aku melihat Gre yang sedang mengantarkan kopi pesanan Shani,
tapi kenapa Shani pesan dua?
“ Gre” Panggil ku ke Gre yang baru saja mengantarkan kopi
“ Apa” Saut Gre sembari menuju ke arahku
“ Cie yang baru buat puisi, wkwkwk” Saut Gre seperti
mengejek
“ Sssttttt, He kok Shani pesan dua kopi? Satunya untuk
sapa tu?” Tanya ku
“ Iya dia pesen dua kopi, gak tau dah satunya untuk sapa.
Tadi aku tanya di jawabnya “adalah, tunggu aja” “ Jawab Gre
“ Oalah, Oke deh” Saut ku
“ He, lihat dong puisiya” Tanya Gre sembari melihat ke
arah monitor leptop ku
“ Husss, jangan besok nunggu pas udah jadi aja” Jawab ku
“ Oke deh” Saut Gre
Sudah 10 menit aku menulis puisi ini dan sudah 10 menit
juga Shani menunggu seseorang.Ada rasa yang timbul dari hati, seperti menyuruh
ku untuk menghampiri Shani. Aku merapikan rambut dan pakaian ku dan aku berisap
siap untuk menuju ke tempat duduk Shani.
Tapi terdengar suara bel “ Klinting” saat seseorang
membuka pintu Cafe
“ Selamat Sore” Saut Gre
“ Sore “ Jawabnya
Tiba-tiba orang itu........
TUNGGU
KISAH SELANJUTNYA......

Komentar :
Posting Komentar